Sabtu, 26 November 2011

Bersyukur sebagai Kunci Kekayaan

Banyak di antara kita menganggap orang kaya adalah mereka yang mempunyai banyak uang, rumah mewah, pakaian dan kendaraan yang mahal, serta setiap hari makan enak. Tidak ada salahnya jika berpendapat seperti itu. Tetapi yang disayangkan adalah mereka yang memiliki harta berlebih, tidak punya niatan untuk berbagi dengan orang lain yang sekiranya perlu dibantu. Bagi mereka yang diberi harta berlebih dari Allah SWT tetapi hatinya tertutup untuk berbagi, bagi mereka yang diberi kesehatan tetapi hatinya tertutup untuk menolong, mereka yang punya ilmu tetapi tidak bersedia mengajarkannya kepada orang lain, masih pantaskah disebut orang kaya?
Dalam sebuah hadis Rasullulah bersabda: “Wahai Abu Dzar apakah kamu menyangka karena banyak harta orang menjadi kaya? saya berkata: ya benar, wahai Rasullulah. Beliau bersabda pula: dan kamu menyangka karena harta sedikit orang menjadi miskin? Saya pun berkata: Ya benar, wahai Rasullulah. Beliau bersabda: Sesungguhnya kekayaan adalah kecukupan dalam hati dan kemiskinan adalah miskin hati .” (HR. Hakim dan Ibnu Hibban).
Pandangan tentang arti kekayaan terlalu sempit jika diartikan seperti di awal artikel ini. walaupun penduduk Indonesia mayoritas muslim tetapi tuntunan hadis Rosullulah ini dilupakan. Apa yang ada di hati setiap manusia adalah jawabanya. Jika hati ini selalu bersyukur atas apa yang didapatkan dari Allah maka ini akan menjadi kunci kekayaan setiap orang. Harapannya dengan bersyukur orang yang kaya akan memberikan sebagian hartanya bagi orang miskin, orang sehat akan memberikan tenaganya untuk membantu yang lemah, dan orang yang pandai akan berbagi ilmu kepada sesama yang semuanya demi kemaslahatan.
Jadi orang kaya adalah orang yang paling banyak memberikan apa yang ia punya dengan ikhlas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar